Faktor-Faktor yang Bisa Mengokohkan Hati

Bismillaahirrohmanirrohiim.

Mengetahui faktor-faktor yang bisa mengokohkan hati di atas agama Allah Ta’ala, lebih-lebih di zaman yang banyak fitnah dan sedikit menolong Allah dan tersebarnya kebodohan adalah perkara yang sangat penting.

Di antara faktor-faktor yang bisa mengokohkan hati, yakni

1. Hendaknya selalu kembali kepada Al-Quran

Bermuamalah kembali kepada Al-Quran, baik dengan membacanya maupun mengamalkannya. Maka hal ini adalah faktor yang dapat menguatkan hati kita. Al-Quran menunjukkan kepada jalan yang lurus, mewariskan keteguhan bagi hati. Ketika seseorang selalu berinteraksi dengan Al-Quran, hatinya menjadi kokoh. Maka, jangan tinggalkan kebiasaan membaca Al-Quran, membaca artinya, mentadabburinya meski cuma 1 ayat.

إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

“Sesungguhnya al-Qur’an ini menunjukkan kepada urusan yang lurus dan memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan pahala yang sangat besar.” (Al-Quran Surat al-Israa’ ayat 9)

Dan biasakan hati kita untuk mendengarkan ayat Al-Quran.

2. Iman yang shohih dan amal yang sholih

Allah Ta’ala akan meneguhkan orang-orang beriman.

Keimanan yang shohih dan lurus akan mewariskan tegarnya seseorang di atas agama Allah. Karena kita senantiasa diuji dengan kesenangan dan kesedihan. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam mengajarkan keimanan selama 13 tahun di Makkah.

Di samping itu, hal yang dapat mengokohkan hati adalah amal sholih yang dawwam. Amal yang dicintai Allah Ta’ala adalah amalan yang dikerjakan terus menerus meskipun sedikit,

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shollallohu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya.

(Hadits Riwayat Muslim)

3. Mentadabburi kisah-kisah para Nabi dan orang-orang sholih

Ketika Allah Ta’ala menurunkan kisah-kisah dari orang-orang terdahulu, kisah-kisah dari para Nabi akan menguatkan hati. Dengan membaca kisah para Nabi, kita akan bisa membandingkan kisah kita dengan kisah para Nabi, seperti membandingkan bahwa ujian dan cobaan yang Allah timpakan kepada kita tidak ada apa-apanya dibandingkan yang dialami oleh para Nabi.

Dengan membaca kisah-kisah para Nabi, kita akan memperoleh ibroh (pelajaran) yang dapat meneguhkan hati.

Allah Ta’ala berfirman,

وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءَكَ فِي هَذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ

Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.

(Al-Quran Surat Hud ayat 11)

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

“Sungguh, dalam kisah mereka benar-benar terdapat pelajaran yang berharga bagi orang yang berakal. Kisah tersebut bukanlah ucapan yang dibuat-buat, akan tetapi sebagai pembenaran akan (kitab-kitab) yang diturunkan sebelumnya, dan penjelasan akan segala sesuatu serta petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”

 (Al-Quran Surat Yusuf ayat 111)

4. Mengingat Allah (Dzikrulloh)

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam telah mengajarkan kepada kita tentang dzikir yang muqoyyad dan dzikir yang muthlaq.

Dzikir yang muqoyyad adalah dzikir yang terikat dengan waktu dan keadaan.

Di antara contoh dari dzikir yang terikat dengan waktu dan keadaan, yakni dzikir setelah sholat, serta dzikir pagi dan petang.

مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Barangsiapa yang mengucapkan “subhaanallah” setiap selesai shalat 33 kali, “alhamdulillah” 33 kali dan “Allahu Akbar” 33 kali; yang demikian berjumlah 99 dan menggenapkannya menjadi seratus dengan “La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, la hul mulku walahul hamdu wa huwa ‘la kulli syai-in qadir (لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ), akan diampuni kesalahannya, sekalipun seperti buih lautan””

 [Hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairah].

5. Do’a

Do’a adalah senjata orang mu’min, khususnya saat membutuhkan keteguhan, fokuskan hati untuk berdo’a kepada Allah Ta’ala

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

‘(Mereka berdo’a): “Ya Robb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)“‘

(Al-Quran Surat Ali-Imran ayat 8)

Hatinya bani Adam, semuanya, ada di antara dua hal, yakni sewaktu-waktu akan Allah Ta’ala palingkan, dan keteguhan itu letaknya di hati, maka mintalah keteguhan kepada Allah untuk diteguhkan dalam ketaatan.

Do’a yang paling sering Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan adalah,يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).

Ummu Salamah pernah menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kenapa do’a tersebut yang sering beliau baca. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya menjawab,يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.

(Hadits Riwayat Tirmidzi no. 3522. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Di antara waktu mustajab untuk berdo’a, yakni :

di antara adzan dan iqamah

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة

Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak

(Hadits Riwayat Tirmidzi no. 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)

ketika sedang sujud dalam sholat

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا

Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu

(Hadits Riwayat Muslim no.482)

ketika hujan turun

ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر

Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun

(Hadits Riwayat Al Hakim no. 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)

6. Berda’wah, mengajak manusia ke jalan Allah

Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Dzat yang Maha Mensyukuri.

Jadikan diri kita memiliki peran dalam da’wah. Peran dalam da’wah tidak terbatas hanya pada berda’wah di atas mimbar-mimbar khutbah. Peran dalam da’wah dapat berupa menjadi panitia da’wah (panitia dalam acara kajian ilmiyah membahas ilmu agama), atau bisa dengan menempel pamflet info kajian Islam/majlis ilmu, menyebarkan buletin da’wah, membiayai kegiatan da’wah ataupun dengan mengajak orang untuk hadir ke majlis ilmu.

7. Memiliki tsiqoh (keyakinan) yang kuat akan pertolongan Allah

Masa depan,kejayaan itu ada pada Islam. Meskipun orang-orang kuffar dalam keadaan benci, memerangi orang-orang Muslim yang tegar di jalan agama Allah, Allah menghendaki sempurnanya dan kemenangan Islam. Islam akan dimenangkan Allah dan akan diluaskan jangkauan seluas jangkauan siang dan malam.

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan Allâh telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa.

(Al-Quran Surat An-Nuur ayat 55)

8. Kesabaran (Al-Shobru)

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ

“Mintalah pertolongan dengan kesabaran dan sholat”.

(Al-Quran Surat Al Baqoroh ayat 45).

9. Berfikir, memikirkan akan surga dan neraka

فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya..”

(Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 24-25).

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Baarokalloh fiykum

Ditulis dan selesai ditulis ulang lagi pada 8 Safar 1434 H/23 Desember 2012 M

*disarikan dari kajian Malam Ahad di Masjid Pogung Raya (MPR) bersama Ustadz Afifi Abdulwadud –hafizhohullohu Ta’ala– dan juga dilengkapi dari artikel terkait.

**’afwan,tadi berkali-kali mencoba menampilkan semua link artikel yang saya jadikan bacaan,tapi selalu gagal.

Categories: Belajar Ilmu Agama, Catatan, Faedah Ilmu | Tags: , , | 1 Comment

Post navigation

One thought on “Faktor-Faktor yang Bisa Mengokohkan Hati

  1. hiaaakk jleb.. jleeeb..

Leave a comment

Blog at WordPress.com.